Minggu, 07 Agustus 2011

Maa ……….. Aku Tidak Kuat Nih

Malam dingin terasa menyengat ruangan kamar tempat aku dan isteriku tidur. Aku sedikit gelisah menggerakkan tubuh ke kanan dan kiri sambil memegang perut yang terasa nyeri. Ternyata gerakanku membangunkan isteriku yang terlelap tidur.

”Ada apa sih pa, kok gelisah begitu”, isteriku bertanya sambil menggosokkan matanya. ”Aduh maa …. aku tidak kuat nih”, kataku sedikit memelas. ”ah papa, baru semalam sudah minta jatah lagi. Ayo deh mama juga lagi kepingin”, jawab isteriku dengan segera merangkul tubuhku.

“Aduh maa …. bukan itu tapi perutku sakit mungkin maagku kambuh”, jawabku dengan sedikit mengelak rangkulan isteriku. ”Bilang dong kalau begitu nanti aku ambilkan promag di kotak obat, ucap isteriku sambil beranjak dari tempat tidur.

Sakit maag memang tidak asing aku alami, tercatat sudah tiga kali aku masuk rumah sakit gara-gara sakit maag. Aku menyadari sakit maagku memang karena pola makanku yang tidak teratur terutama pada siang hari jarang aku makan siang karena malas untuk keluar kantor cari makan atau juga terlalu sibuk dengan aktifitas pekerjaan sehingga lupa makan siang. Apalagi saya ini kan seorang 
“bangsawan”, maksudnya “bangsa karyawan” ….hehehe. Jadi kalau tanggal muda bisa makan siang tapi kalau sudah pertengahan apalagi tanggal tua harus pikir-pikir makan siang…….. kasihan amat ya.
“Nih pa obat promagnya “, isteriku datang memberikan obat maag kepadaku. Setelah aku kunyah obat promag tak seberapa lama sakitku sedikit mulai berkurang.

Promag merupakan andalanku bila sakit maag dan aku pilih Promag Double Action karena memiliki aksi lebih cepat dan frekuensi pemakaian lebih sedikit (cukup 2x sehari). Pada bulan ramadhan ini biasanya aku makan promag pada waktu sahur dan buka puasa.

Aku kembali merebahkan tubuhku di samping isteriku dan aku berkata, “Ma …… aku tidak kuat nih”,. “Apa lagi sih pa”, isteriku bertanya sambil melihat wajahku. Aku tersenyum dan isteriku pun tersenyum. “Mau promag double action yang spesial ya…..” isteriku dengan manjanya menatapku.

Aku tutup bedcover menutupiku dan isteriku. Semenjak itu kata promag menjadi kode untuk kami berdua. Terimakasih promag dengan promag sakit maagku hilang dan tiga anak yang manis telah lahir dari kode promag.

Notes : Tulisan ini diikutkan dalam lomba di Kompasiana dengan tema "Promag dan gaya Hidup"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar