Rabu, 31 Agustus 2011

Kocok Terus Sampai .... CROT .... (Kegiatan Menjelang Lebaran)




Kegiatan ini sebenarnya rahasia antara aku dan isteriku saja, tetapi untuk berbagi kebahagian di hari Raya aku mencoba menulisnya. Takbir mengumandang menandakan esok hari raya Idul fitri telah tiba, kami sekeluarga terutama isteriku mulai sibuk untuk mempersiapkan menyambut Lebaran.
Pembantu sudah pulang kampung terpaksa semua kegiatan dibagi antara aku, anak-anak dan isteriku, sebuah kerja sama yang jarang terjadi selain moment seperti ini. Biasanya semua tinggal perintah kepada pembantu tapi kali ini harus dikerjakan dari memasak, mencuci baju sampai seterika. Aku rasa ini ada nilai positifnya juga pembantu pulang kampung, keakraban antar anggota keluarga menjadi lebih erat dari hari-hari sebelumnya.
Hari yang lelah membuat aku dan isteriku beranjak tidur lebih cepat. Udara dingin menyelimuti ruang kamarku, waktu menunjukkan jam 03.30 dini hari. Isteriku terbangun dan segera saja dia menggerakkan tubuhku dan berkata, “pah ..... ayo bangun pah”.”iya...” kataku dengan nada yang malas.
Aku tatap isteriku yang telah ku nikahi selama 10 tahun lamanya, ah.... kamu tetap cantik secantik waktu pertama kali bertemu. “Ada apa sih pah menatap seperti itu”, isteriku berkata membuat aku sedikit gugup. “nggak sih” kataku sambil ku peluk tubuhnya. “ah papah mah dasar tegangan tinggi” begitu isteriku menyindirku dan menarik tubuhku beranjak dari tempat tidur menuju dapur.
Di dapur itu isteriku dengan segera begitu nafsunya mengambil batang hitam punyaku. Bentuknya yang hitam dan agak keras memang membuat isteriku tidak tahan untuk menggenggamnya dengan sangat erat lalu dikocoknya naik turun. Ah ..... crot keluarlah cairan hitam menutupi daging yang sudah disiapkannya. Memang kecap sangat penting sekali untuk membuat semur daging.
“Terimakasih ya pah telah temani mamah buat semur daging, abis kecapean tadi sore sampai lupa kasih kecap”, isteriku berkata sedang aku hanya bengong di sudut dapur. Itulah semur daging yang selalu ada pada setiap lebaran yang kami rayakan. Taqobbal minna wa minkum taqobal ya kariim, Mohon maaf lahir dan batin.

Aku Pegang Anumu Kau Pegang Anuku


Dalam ruang kamar dalam kesendirian, pikiranku melayang pada kejadian seminggu yang lalu di kantor. Menyesal juga sih melihat tingkahku terhadap teman wanita di kantorku. Sebenarnya hanya bersifat becanda tapi akhirnya membuat dia marah dan sampai liburan kantor hari Raya tak pernah kami tegur sapa.


Memang hal yang biasa kalau istirahat kantor biasanya kita saling ngobrol ngalor ngidul dan diselingi saling ejek-ejekan yang bersifat becanda, mungkin hatinya temanku ini kurang “fit” menerima olok-olokan aku sehingga membuatnya marah. Padahal biasanya olok-olokanku sekasar apapun dia cuma tersenyum dan balas saling mengejek. Parahnya lagi semakin dia marah semakin jahil aja mulut ini dan berkata, “wah kamu cantik kalau lagi ngambek seperti itu” dan teman-teman pun mengiyakan “iya bener tuh …..”. Jadilah si dia semakin ngambek, mungkin biar kelihatan cantik terus kali … hehehe.


Sudah aku niatkan malam selasa dimalam takbiran aku akan ke rumahnya dan memang kebetulan rumahnya dekat dari rumahku, aku akan meminta maaf atas kejadian kemarin. Karena Lebaran terkena “delay” terpaksa deh aku “cancel” juga meminta maaf kepadanya karena menurutku waktunya belumlah tepat.


Oh ya sedikit tentang “delay” Lebaran, banyak lho yang pada kecewa. Ibu-ibu begitu kecewanya karena ketupat dan opor ayam sudah jadi sedangkan lebaran diundur, jadilan lebaran tahun ini ketupat dan opor ayamnya “bekas kemarin” cuma dihangatkan. Anak-anak juga kecewa karena hayalan untuk memakai baju baru dan mendapat uang lebaran sirna untuk sementara waktu. Sebenarnya yang lebih beratnya lagi adalah niat untuk berpuasa kembali karena suasana hati sudah merasa hari Raya.


“Kembali ke laptop”, begitu kata Tukul. Malam rabu dimalam takbiran (yang pasti jadi lebaran kali ini) aku pakai baju terbaru beli di pasar malam dan sedikit semprot parfum si nyongnyong aku berangkat dengan keteguhan hati ke rumah teman wanitaku untuk meminta maaf atas kejadian kemarin.


Tok … tok … pintu rumah aku ketok dan aku disambut seorang gadis cantik tinggi semampai dengan rambut panjang terurai. “eh…ngapain loe ke sini”, sedikit ketus sang gadis berkata tapi kecantikannya menurutku tetaplah terlihat. Aku tatap wajahnya dan dia pun menatap wajahku, gejolak hati ini begitu bergemuruh entahlah yang ada di hatinya. Aku lemparkan sedikit senyum khasku dan tak kusangka dia membalas senyuman yang terindahnya. Malam ini dia begitu cantik hingga niat ini semakin nyata untuk aku ungkapkan.


Aku beranikan diri menyentuhnya dan dia pun balas menyentuhku, aku pegang anunya dan otomatis kau pegang anuku. Aku goyang dan kau ikut goyang, kami berdua tersenyum tanpa berdosa karena itulah cara kami berdua saling bersalaman untuk saling bermaafan dihari yang fitri ini. Jabatan tangan telah terlaksana, maaf telah terucap dan hari ini kita arungi kehidupan baru dengan hati yang bersih dengan menoreh hari-hari dengan kebaikan.

Senin, 29 Agustus 2011

Puisi : Hilal oh Hilal Dimanakah Kau ......

Ke mesjid membawa mukena
Mukenanya bersih tapi sudah usang
Hilal ditunggu entah kemana
Lebaran batal puasa diperpanjang

Nelayan pergi menangkap ikan
Ikan tak dapat itu salah sendiri
Ketupat dan opor ayam sudah dihidangkan
Sayang di sayang puasa satu hari lagi

Indah nian itu mercusuar
Menjulang tinggi tanpa sesumbar
Speaker mesjid memanggil berkoar-koar
Jamaah tak datang shalat taraweh pun bubar

Sama nenek-nenek janganlah geram
Kalau geram nanti kamu bisa kualat
Saya tidak peduli hilal bungkam
Yang penting kepastian Lebaran datang tidaklah telat

Rabu, 17 Agustus 2011

Neng ...... Kamu di Mana, Sayangku


Akhirnya aku tak bebas lagi Neng ......
Sebebas waktu itu
Melalang buana ke mana saja kita suka
Neng ...... di sini aku sendiri
Sepi menyelimuti diri ini
Neng .... aku butuh kehangatanmu
Kehangatan untuk mencairkan gelisah hati ini
Entah apa yang harus aku lakukan Neng .....
Pikiranku buntu hingga tak mampu berbuat apa-apa
Tak ada lagi kebebasan itu
Kebebasan bersama senyumanmu
Aku ingat waktu itu Neng .....
Tengah malam di tempat persembunyian kita
Aku berkata Neng .... Neng ... Neng  ......
Aku kangen tentang itu
Neng ..... kamu di mana, sayangku
Aku suamimu M. Nazarudin
Mencarimu wahai Neneng Sri Wahyuni
.

Minggu, 14 Agustus 2011

Saya Dukung Nazarudin, MERDEKA!


Nazarudin tertangkap
Ada yang senang ada yang ANAS
Ayo ungkapkan semuanya Bung Nazar
IBAS semuanya sampai akar-akarnya
Jangan lupa ADEmu yang di KPK
Harus balas BUDI denganmu
Bongkar saja kalau mereka macam-macam
Janganlah ragu kamu harus PD
Dari Jakarta sampai SBY
Dari Indonesia sampai KOSTERika
Pendukungmu siap membantu
Agar kau dinaungi malaikat
Malaikan yang cantik bernama  ANGELina
Untuk ungkapkan kebenaran
CHANDRA dan tawa tetaplah ada dihatimu
Sambil menunggu vonis tiba dihadapanmu
.


Senin, 08 Agustus 2011

Kata MAAF yang Menyebalkan di Bulan Ramadhan


Kata maaf biasanya sering diucapkan sebelum bulan Ramadhan dan biasanya kalimatnya mohon maaf lahir dan batin. Kalimat maaf ini disampaikan seseorang kepada temannya menjelang bulan Ramadhan dengan maksud agar dosa yang telah dilakukan dapat dimaafkan dan mengharapkan puasa di bulan Ramadhan mendapat berkah.
Ini kejadian yang sangat menjengkelkan menurut saya karena kata ”maaf” inilah membuat mengurangi nilai puasa saya. Kesel banget ........ Kata Maaf yang menyebalkan di bulan Ramadhan.
Siang hari di kantor, boss memerintahkan saya menelpon rekan bisnis untuk membuat janji meeting dan segeralah saya angkat telpon kantor karena terlalu semangat dan sedikit terburu-buru saya salah menekan nomor telpon rekan boss dan operator di sana dengan enaknya berkata, ”Maaf no telpon yang anda tuju salah”. Ihhhh .... kesel banget deh ingin buru-buru .... eh ... operator bilang minta maaf.
Kesal dengan telpon kantor saya coba telpon dengan HP saya yang baru dibeli dua hari yang lalu dengan filtur canggih bro …… hehehe. Kali ini saya tekan nomor telpon rekan bisnis boss dengan benar tapi ternyata kata maaf lagi-lagi saya terima.
HP saya setting loud speaker sehingga terdengar seiisi kantor dan HP saya bersuara “maaf pulsa anda tidak cukup menerima panggilan ini”. Semua teman-teman melihat saya dan tertawa, saya cemberut sambil berkata dalam hati HP saja membuat  kesal. Hmmmm ….. kata maaf yang menyebalkan di bulan Ramadhan.
Dua kali menerima kata maaf yang menyebalkan terpaksa saya meminta teman saya menghubunginya dan saya ijin keluar kantor untuk ke ATM. Isi dompet memang sudah tipis nih walau puasa baru seminggu makanya ke ATM untuk gesek.
Rencananya mau beli sirup dan susu anak di rumah dan dengan mantap melangkah ke ATM yang sebelumnya saya antri dulu. Saya masukkan kartu ATM, tekan PIN dan pilih jumlah uang yang akan ditarik dan ternyata kali ini kata maaf kembali datang menghantui saya. Tercantum dalam layar ATM “ maaf saldo anda tidak cukup”. Gilaaaa ….. kesal kan, coba anda bayangkan kalau jadi saya kesal juga kan? 
Belum sampai di situ bro and sis, malamnya untuk menghilangkan stress akan kejadian tadi di kamar tidur saya merayu isteri untuk “olahraga malam”, tapi jawabannya membuat saya double kesal dengan lembutnya isteri saya berkata, “maaf ya pah sedang lampu merah”. Ampun deh kata maaf bikin kesaaaaalllllll …………..

Minggu, 07 Agustus 2011

Maa ……….. Aku Tidak Kuat Nih

Malam dingin terasa menyengat ruangan kamar tempat aku dan isteriku tidur. Aku sedikit gelisah menggerakkan tubuh ke kanan dan kiri sambil memegang perut yang terasa nyeri. Ternyata gerakanku membangunkan isteriku yang terlelap tidur.

”Ada apa sih pa, kok gelisah begitu”, isteriku bertanya sambil menggosokkan matanya. ”Aduh maa …. aku tidak kuat nih”, kataku sedikit memelas. ”ah papa, baru semalam sudah minta jatah lagi. Ayo deh mama juga lagi kepingin”, jawab isteriku dengan segera merangkul tubuhku.

“Aduh maa …. bukan itu tapi perutku sakit mungkin maagku kambuh”, jawabku dengan sedikit mengelak rangkulan isteriku. ”Bilang dong kalau begitu nanti aku ambilkan promag di kotak obat, ucap isteriku sambil beranjak dari tempat tidur.

Sakit maag memang tidak asing aku alami, tercatat sudah tiga kali aku masuk rumah sakit gara-gara sakit maag. Aku menyadari sakit maagku memang karena pola makanku yang tidak teratur terutama pada siang hari jarang aku makan siang karena malas untuk keluar kantor cari makan atau juga terlalu sibuk dengan aktifitas pekerjaan sehingga lupa makan siang. Apalagi saya ini kan seorang 
“bangsawan”, maksudnya “bangsa karyawan” ….hehehe. Jadi kalau tanggal muda bisa makan siang tapi kalau sudah pertengahan apalagi tanggal tua harus pikir-pikir makan siang…….. kasihan amat ya.
“Nih pa obat promagnya “, isteriku datang memberikan obat maag kepadaku. Setelah aku kunyah obat promag tak seberapa lama sakitku sedikit mulai berkurang.

Promag merupakan andalanku bila sakit maag dan aku pilih Promag Double Action karena memiliki aksi lebih cepat dan frekuensi pemakaian lebih sedikit (cukup 2x sehari). Pada bulan ramadhan ini biasanya aku makan promag pada waktu sahur dan buka puasa.

Aku kembali merebahkan tubuhku di samping isteriku dan aku berkata, “Ma …… aku tidak kuat nih”,. “Apa lagi sih pa”, isteriku bertanya sambil melihat wajahku. Aku tersenyum dan isteriku pun tersenyum. “Mau promag double action yang spesial ya…..” isteriku dengan manjanya menatapku.

Aku tutup bedcover menutupiku dan isteriku. Semenjak itu kata promag menjadi kode untuk kami berdua. Terimakasih promag dengan promag sakit maagku hilang dan tiga anak yang manis telah lahir dari kode promag.

Notes : Tulisan ini diikutkan dalam lomba di Kompasiana dengan tema "Promag dan gaya Hidup"

Shaum Lancar Berkat Oli Paman Sam

Puasa atau shaum bagi umat Islam pada bulan Ramadhan wajib hukumnya. Puasa itu menahan diri dari segala hawa nafsu baik itu, makan, minum, syahwat, amarah dan perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Dengan puasa dapat melatih kesabaran sehingga diharapkan kita dapat bersabar dalam mengarungi hidup ini.
Berbicara kesabaran jadi teringat hari pertama puasa di bulan Ramadhan. Kalau ingat kejadian ini bikin jengkel tapi juga mengandung hikmah yang berharga untuk diri saya.
Hari pertama puasa bagi saya merupakan hari yang berat karena tubuh harus menyesuaikan diri dari kebiasaan sehari-hari.  Biasanya tidak bangun pagi harus bangun pagi untuk sahur, aduh mata ini masih ingin terpejam dengan mimpi yang indah ..... hehehe.  Biasanya mulut ini begitu mudah melontarkan kata-kata kasar jadi harus direm dan bola mata ini yang selalu melihat makhluk indah ciptaan Tuhan yang berpakaian minim harus dihindari kecuali kalau kepepet ..... hiks. Ini yang susah, biasanya buat tulisan di Kompasiana sedikit syur harus keluar dari karakter tulisan saya. Hmm ..... tapi ini harus saya jalani agar saya tidak bersama setan di akhir nanti.
Sudah setahun ini saya berangkat dan pulang kerja di temani kendaraan mungil yang bernama Karimun. Mobil Karimun ini oleh teman-teman kadang dipanggil bang Kari atau mpok Mumun.Kalau saya lebih senang panggil mpok Mumun alasannya jangan ditanya ya ..... Berangkatlah saya dengan ”mpok Mumun”  berangkat kerja, jalanan lancar sampai kantor tepat waktu.
Detik, menit dan jam berlalu tanpa disadari waktu telah menunjukkan jam lima sore merupakan waktunya pulang. Tak terasa puasa telah dilewati hingga sore hari walaupun masih terasa aneh mengingat waktu siang melihat teman yang biasanya ngegosip terus sekarang sedikit alim .....sariawan mbak. Ada teman yang biasanya jarang shalat .. eh .. hari ini rajin benar dan saya yang biasanya jam istirahat browsing ala bapak Arifinto  Pariporno (mantan anggota DPR dari partai PKS itu lho) sekarang puasa dulu ah.......
Waktunya pulang berharap seperti berangkat tadi pagi yang lancar dan berbuka puasa bersama mantan isteri dan buah hati. Indah bukan?
Ternyata oh ternyata .... khayalan tidak seperti kenyataan, baru saja mpok Mumun saya melewati kantor berjarak 1 km  terpaksa saya menikmati macet....si Komo lewat kali ya....
Macet oh macet, bikin geram ……gggrrrrrrrr ........... Oh ya saya ingat sedang berpuasa. Sabar bro sabar, saya mengingatkan pada diri sendiri. Macet yang tidak seperti biasanya, kesabaran diuji dan sang mantan telpon terus menanyakan kok belum sampai rumah juga. Empat puluh lima menit berlalu, maghrib sebentar lagi, macet masih saya alami dan lihat mobil lain ada yang mogok. Hmmm..... nambah macet lagi aja.
Mpok Mumun saya masih normal hidup menjalani macet bersama saya, saya berpikir mpok Mumun saya bandel juga tidak seperti yang lain. Lha saya baru ingat ..... saya kan calon artis makanya mobil saya pakai oli TOP1, olinya para artis bro and sis .... hehehe.
Oli sintetik dari Paman Sam ini yang saya ketahui indeks viskositasnya ekstra tinggi menyebabkan kekentalan pelumas menjadi tetap stabil di dalam mesin walaupun pada perubahan suhu ekstrim dan efek gesekan menjadi berkurang yang menyebabkan mesin bekerja lebih optimal dan konsumsi bahan bakar menjadi jauh lebih hemat. Makanya dalam macet pun saya tidak khawatir karena mpok Mumun saya minum bensinya tidak banyak dan mesin tidak cepat panas sehingga mpok Mumun tidak pernah “ngadat”.
Suara azan berkumandang, yang di rumah berharap saya datang tapi tidak kunjung pulang, perut sudah berbunyi kerontang, lihat tukang minum berdagang dan saya pun beli tidak hutang.
Dahaga sirnalah sudah, tidak terbayang kalau mpok Mumun mogok mungkin kesabaran saya lewat dan nilai puasa saya pun berkurang. Sampai di rumah jam setengah tujuh, sang mantan cemberut menayakan kenapa pulang terlambat. Saya cuma bilang “macet ma, ada kecelakanan truk tanah terguling”, Sang mantan tidak percaya dan saya pun bilang, :tanya aja tuh sama mpok Mumun”.
“Haa....siapa lagi tuh mpok Mumun? Pacar baru papa ya.....” Aduh......ggggrrrrrr. “Ouw ....”, saya teriak terkena piring terbang tepat di kepala dan saya pun pingsan.

Notes : Tulisan ini diikutkan dalam lomba TOP1 Ramadhan on The Road di Kompasiana
.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Murah Berlubang Mahal pun Berlubang


Sore hari di pusat perbelanjaan
Mataku liar mencari hasrat yang ku inginkan
Ku selusuri ruang demi ruang
Hingga akhirnya ku tatap dia
Dialah yang ku cari
Kau selalu di hatiku
Tanpa kau apalah pendapat orang lain
Mungkin aku dianggap gila
Ku pegang dirimu
Lembut dan pastinya akan menghangatkanku
Kau tawarkan yang mahal dan murah
Yang panjang atau yang pendek
Tapi semuanya ……….
Ssssttt …….berlubang
Itulah pengalamanku
Membeli celana untuk hari Lebaran
.

Jumat, 05 Agustus 2011

Tips Agar Sendal Tidak Hilang Waktu Shalat Tarawih



Suatu hal yang menyebalkan bila sepulang dari shalat tarawih di mesjid ternyata sendal yang kita pakai dicari-cari tidak ketemu dan ternyata hilang diambil orang. Sebel bukan? Dan ini pastilah sering dialami dan ada tips agar sandal tidak hilang sewaktu pulang shalat Tarawih di mesjid adalah sebagai berikut :

1. Janganlah memakai sandal yang bermerk karena rawan dicuri dan pastinya shalat anda pun tidak akan tenang karena akan memikirkan sandal bermerk anda akan hilang, terbayangkan ruginya. Pastinya nyesel kalau hilang, apalagi kalau sendal itu dibeli dari hasil menabung. Sakiiiitt rasanya kalau hilang.


2. Pakailah sandal dengan warna yang berbeda, contoh sandal sebelah kiri warna merah dan yang kanan warna kuning. Atau ukurannya berbeda, misalnya sandal yang kiri ukurannya no.10 dan yang kanan ukuran no.8. Yang paling mudah lagi bisa juga sendal sebelah kiri adalah sendal milik anda dan sebelah kanan bisa pinjam sendal punya isteri atau saudara. Dipastikan ini tidak akan dicuri paling tidak anda disebut orgil ……hehehehe


3. Pakailah bakiak, memang kelihatan jadul tapi agar kelihatan keren bisa dicat atau dibuat motif pasti terlihat gaul dan kalau pun hilang pasti ketahuan yang mengambilnya karena warnanya yang “jreng” dan orang sudah tahu itu pasti bakiak anda.


4. Kalau terpaksa memakai sendal yang bagus taruhlah sendal sebelah kanan anda di ujung mesjid dansendal sebelah kirinya di ujung mesjid lainnya. Ini berfungsi membuat bingung pencuri karena pencuri pasti tidak akan mencuri sendal anda kalau cuma sebelah saja.


5. Ini adalah tips terakhir, bila memang sendal anda tidak ingin dicuri pakailah sepatu.
.
.


.