Minggu, 29 Mei 2011

TEGANG ….. Ini Bukan Tegang Biasa


Hati gundah
Berdebar-debar dada ini
Menantimu menunjukkan aksimu
Malam yang kunanti kapankah datang
Aku tegang tak mau melemas
Jiwa-jiwa yang lain pun menegang
Waktu berjalan lambat
Detak jantung semakin hebat
Waktunya segera datang
Kau datang dalam penantianku
Sorak sorai jiwa-jiwa itu turut bersamaku
Dalam permainanmu aku menegang
Ahhhh ……… huuuuuuu…….. desahku menggema
Lemas melihat kau menyerah
Ketegangan berganti kekesalan
Menonton Liga Champions 2011 memang menegangkan
Kesal MU keok
.
.


Sabtu, 28 Mei 2011

Punyaku Menusuk Lubangmu


Malam indah
Gemerlap bintang bertabur di langit
Hampa diriku ingin berfantasi
Hasrat dalam dada bergejolak
Tak mampu dihalangi
Aku di sini berhasrat tinggi
Ku keluarkan punyaku yang hitam
mulus dan menggairahkan
Ku usap terasa nikmat
Kenikmatan yang akan ku reguh malam ini
Punyaku telah mengeras mencari kehangatan
Kehangatan memasuki lubangmu
Berlayar meraih mimpi indah
Ku pegang punyaku dengan kelembutan
Ku masuki perlahan-lahan menuju lubangmu
Lubang yang telah menganga sedari tadi
Punyaku menusuk lubangmu
Hingga aku mampu berselancar di dunia maya
Itulah modem eksternalku
.
.

Belajar Cinta dari Sekeping Kehidupan


130631688566438567

Aku kayuh sepeda kumbangku menyusuri pematang sawah, di pohon yang rindang ku berteduh sambil tertegun memandangi awan yang berarak berwarna biru. Terlintas olehku kisah seorang teman yang ibunya begitu sangat mencintainya hingga banting tulang demi membiayai sekolahnya. Karena ayahnya telah tiada dengan terpaksa ibunya bekerja menjadi pencuci dan penggosok baju di komplek perumahan. Terkadang malamnya sang ibu menjadi tukang urut, semua itu dilakukannya demi anaknya agar sukses tidak seperti dirinya yang tidak tamat sekolah SD pun. Cinta orang tua yang begitu mendambakan anaknya sukses.

Angin sepoi-sepoi membawa pikiranku pada tetanggaku, tetangga yang kaya raya yang mampu membiayai anaknya hingga ke luar negeri. Apapun yang diinginkan sang anak dapat dengan mudah dikabulkannya, terbayang sungguh enaknya menjadi anak tetanggaku ini. Hingga pada suatu saat bapaknya ditangkap polisi karena dituduh telah melakukan tindakan korupsi. Cinta orang tua yang berlebihan yang membuat sengsara.

Matahari menyinari dengan terik, dalam naungan pohon rindang kembali ingatanku terbayang pada teman wanitaku yang kisahnya sangatlah tragis. Dia adalah wanita cantik yang telah berpacaran dengan seorang pria beristri. Entahlah bagaimana terjadinya perkenalan si cantik dengan pria itu. Demi mewujudkan cinta kepada sang pria, dia relakan aset berharganya dijamah hingga akhirnya perutnya “melendung” akibat banyak “dipompa”. Sang pria beristri itu ambil langkah seribu dan si cantik frustasi hingga gila. Menurutku itulah cinta yang salah kaprah.

Sambil senyum-senyum sendiri memandang sawah yang menguning, aku teringat teman sekerjaku yang begitu sangat mencintai seorang gadis yang juga merupakan teman kantorku. Teman-teman sekerja sudah mengingatkan bahwa engkau bagaikan pungguk merindukan bulan, karena dia hanya dipermaikan oleh sang pujaan hatinya. Mungkin dia bisa diajak makan dan pulang pergi kerja diantar jemput, tapi apakah hatinya dia tahu kalau sang gadis mencintainya juga ? Cinta yang buta sehingga membutakan fakta dan menulikan pendapat orang lain.
\
Dihinggapi cinta ada yang merasa indah dan ada juga yang merasa gelisah. Terpanah cinta ada yang berbunga-bunga tapi ada juga membuat kecewa. Cinta membangkitkan hidup tapi ada sebagian yang akibat cinta melayang hidupnya. Ada cinta yang membutuhkan pengorbanan dan terkadang ada orang yang dikejar-kejar cinta hingga stress. Aroma cinta memang beraneka ragam, aku berharap mendapatkan cinta sejati yang selalu menerangi kehidupanku, bukan cinta imitasi apalagi cinta semu.
.
Sumber gambar di sini

Kau Nikmati Tubuhku Setelah Itu Kau Pergi


13059081101662295393

Di sudut jalan yang tidak terlalu ramai, jam menunjukkan pukul 21.35 WIB tampaklah seorang pelacur setengah baya sedang menjajakan kehangatan tubuhnya. Tampak gelisah dengan raut wajah penuh kekecewaan yang mendalam. Waktu terus berlalu namun sang pelanggan belumlah terdampar di pelukannya.

Teman satu persatu telah pergi memberikan surga bagi laki-laki bejad. Dalam kesendirian dia rebahkan tubuhnya pada halte yang sepi itu. Tiba-tiba saja ada yang menggodanya, merayunya dengan kata-kata gombal tepat di telinga. Menghembuskan rayuan-rayuan maut hingga menggerayangi tubuhnya, selanjutnya dia hisap tubuhnya tanpa penuh perasaan dan dengan enaknya setelah menikmati tubuh sang pelacur dia pun pergi tanpa bersalah. Sang pelacur setengah baya itu yang tadinya diam akhirnya terdengarlah suara kerasnya menandakan dia marah “dasar nyamuk kurang ajar, awas lu ya……”
.
Illustrasi Mbah Google

Terjebak Cinta Separuh



1305478174346120159


Waktu bergulir telah terlewati
Menunggu jawaban yang tak pasti
Aku di sini memeluk asa sendiri
Sedang kau asyik menikmati

Harapan menggantang
Aku terperosok cinta yang berlubang
Hatiku kini tak lapang
Sedang kau asyik memandang

Tangan bertepuk tanpa balas
Cinta yang tegar mulai memelas
Hingga cinta akhirnya lepas
Sedang kau asyik tanpa air mata terkuras

Cinta kau permainkan
Puas kau membuat batinku tertekan
Rongga nafasku tak mungkin bertahan
Sedang kau asyik tertawa tanpa beban

Umpatan aku hujam
Infus membuat hidupku tersiram
Cinta membuat aku terajam
Sedang kau asyik bersama malam
.
Illustrasi Mbah google

Lagi Sayang… Oh Yes


Long weekend
Cuaca mendung hati yang sepi
Hasrat bergelora ingin ditumpahkan
Birahi meninggi meminta jawaban

Satu kata
Kehangatan untukku kali ini
Aku membutuhkannya
Kaukah itu ….

Dalam baju hitam kau terbalut
Seksi bila kau tanpa busana
Aku ingin menikmatimu
Mengisi kejenuhan hari ini

Berdegup jantungku
Perlahan ku buka baju hitammu
Menahan nafas panjang
Tanganku mengelus tubuhmu

Jari jemariku tak hentinya menggerayangimu
Kau diam hanya bersuara.
Aku tekan ke atas lalu ke bawah
Lagi sayang……Oh yes

Tekanannku semakin cepat
Perlahan dan semakin keras
Ohhhhhh ……. aku puas
Ipad baruku ini memang bagus sekali
.
.
.

13054508881931052264

Aku Ingin Katakan Cinta


13053689481339263445

Hati berdebar
Mulut tak bisa berkatup
Gejolak dalam hati bergeluruh
Kau di sisiku menanti jawaban

Ku yakinkan hari ini diungkapkan
Jiwa-jiwa ini ingin dilongsorkan
Kata-kata cinta dihamparkan
Kau di sisiku menanti jawaban

Mengapa mulut ini terkunci
Mana jiwa-jiwa pemberontak itu
Cinta … aku dihempaskan cinta
Kau di sisiku menanti jawaban
.
Satu hari, dua bulan, tiga tahun
Mulut ini tetap terkunci
Cinta ini tetap untukmu
Walau kau tak di sisiku lagi menanti jawaban itu
.
Illustrasi Mbah Google

Kubuka Belahanmu, Hatiku Bergetar


Udara luar yang terik
Matahari memancarkan kemurkaannya
Dalam ruangan tak ber AC
Aku menatap wajahmu
Wajah yang ku dapat dari seorang pengantarmu
Tercium aroma tubuhmu
Aroma yang menggairahkan nafsu nakalku
Tubuhmu hangat ketika ku sentuh
Ku singkap belahanmu dengan segenap birahi
Hatiku bergetar tak karuan
Wow….terlihat daging diantara belahanmu
Ada cairan putih yang membuat leherku naik turun
Dengan mata terpejam
Ku selusuri cairan putih dengan lidahku
Dengan penuh kenikmatan
Ku gigit dengan lembut tubuhmu
Ohhhhh…….nikmatnya makan burger
.
.

.

Punyaku Menegang Ingin Menikmati Lubangmu


Ku lihat tubuh mulusmu
Tanpa sehelai benang menutupinya
Warna cokelat kekuningan tubuhmu terpancar
Sungguh pesona yang indah untuk dipandang
Tak kuasa hati ini bergelora
Punyaku menegang ingin menikmati lubangmu
Perlahan-lahan ku masukkan punyaku ke lubangmu
Sedikit demi sedikit punyaku terpendam di lubangmu
Ku goyang, kuputar dan …………..
Oh………sakit sekali
Punyaku sepertinya tidak masuk semuanya
Ku ulangi lagi ternyata tidak berhasil
Punyaku tetap tegang untuk siap mengulang lagi
Ku olesi baby oil sebagai pelumas
Hmmmm……….leganya bila sudah masuk
Memang butuh perjuangan
Memasukkan cincin ke jari tangan
.
.

Pertama Kali “Gituan” (Cerita Nyata)


Aku memandangnya dan dia memandangku
Raut mukaku sangat bernafsu dan dia pun begitu
Ku remas anunya dan dia pun meremas anuku
Aku goyang-goyang dan dia pun goyang-goyang punyaku

Sekejap kemudian ku dekap dia dan dia pun mendekapku
Aku berteriak ohhh…… dan dia berteriak ahhh……
Tanganku bergerilya dengan liarnya
Tangannya pun dengan sigapnya membalas

Aku jatuhkan dia
Kali ini aku di atas dan dia di bawah
Tubuhnya mendorongku hingga aku terlentang
Aku tak kuasa ketika dia di atas

Keringat bercucuran
Rasa lelah menghadang
Sempat juga aku berdarah
Begitulah pertama kali aku main GULAT
………Kapok deh………
.
.

.

Di Manakah Cinta yang Diagungkan Itu?



1304497538505618412

Sang surya memancarkan cahayanya, siang yang terik sepanas pikiran yang kalut ini. Di atas tempat tidur aku duduk, merenungi keadaan yang tidak menyenangkan. “Apakah aku salah”, itulah yang selalu terlontar dalam benakku.

Ya……aku memang mencintai seorang wanita yang profesinya pelacur. Adakah yang salah, bukankah cinta itu ada dimana saja dia kehendaki. Apakah aku salah mencintainya dan tidak berhakkah sang pelacur mencintai aku yang jujur saja awam dengan dunia tersebut. Aku mencintainya dengan sepenuh hatiku begitu pun dia yang orang bilang pelacur.

Ya……aku memang mencintai seorang wanita yang profesinya pelacur. Aku terlahir dari keluarga cukup terpandang, bapakku seorang penceramah agama di kampungku yang cukup terkenal dan mempunyai madrasah tempat ibuku mengajar. Aku sendiri lulusan pesantren yang terkenal dan tentunya pemahaman agamaku cukup baik. Karena pelacur itu aku berubah dan karena pelacur itu aku dianggap mencoreng keluarga, begitulah anggapan orang tuaku. Kewajiban kepada-Nya tetap aku jalani dan perintah orang tua tetap aku turuti, menurutku tak ada yang berubah bahkan aku semakin tekun menjalankan shalat lima waktu karena kebimbanganku dalam hal ini.

Ya……aku memang mencintai seorang wanita yang profesinya pelacur. Sang pelacur itu bernama Shelly, soal cantik itu relatif tapi saya rasa wajahnya yang oval akan cantik bila mengenakan jilbab. Dia berasal dari keluarga broken home, mamanya dulu seorang pelacur dan papanya pemabuk dan penjudi. Kekayaan materi tentunya dia tidak punya tapi hatinya kaya dengan pandangan-pandangan humanisnya. Agama yang dia anut berbeda dengan agamaku tapi aku bisa memahaminya dan selama ini bukanlah halangan, perlu diketahui ini menurutku bukan menurut orang tuaku.

Ya……aku memang mencintai seorang wanita yang profesinya pelacur. Ayahku selalu mengingatkan untuk mencari wanita yang akan dinikahi ada empat perkara yaitu kekayaannya, status keluarganya, kecantikannya dan agamanya. Ayah, dimanakah pilihan cinta ?
.
Note : Kisah seorang kawan
Illustrasi Mbah Google

“Masturbasi” dengan Komputer


1304243466876455673

Di sebuah ruang di sudut sana
Seseorang duduk di depan komputernya
Terlihat bengong kemudian menatap plafon putih warnanya
Tersenyum ….tampak lampu pijar di atas kepalanya
Dia ayunkan jari jemari pada keyboard hingga terangkai kata
Posisi duduk dia rubah
Selanjutnya dibaca lagi rangkaian kata itu tanpa lelah
Cukup menurutnya dan …. KLIK ….
Satu dua menit menunggu sedikit resah
Kadang dia tersenyum dan selanjutnya tut keyboard disentuh
Kadang dia tertawa dan terangkailah kalimat
Kadang dia tegang dan terangsang hingga miris
Tapi akhirnya ….sompret tuh penulis ….
Tertawa, tersenyum, terangsang, kesal bahkan marah hanya seorang diri
Seperti dirinya tak ingin berbagi dengan dunia lain
1,2.3 hingga tak terasa 12 jam menghadap komputer
Inikah namanya “masturbasi” dengan komputer ?
Bukankah begini seorang blogger sejati ?

Illustrasi Mbah Google
.

Aku Jilat Selangkanganmu


13040794632136157359

Sore ini bingung mau melakukan apa. Isteriku sedang pergi ke rumah tetangga biasalah ngegosip sedangkan anakku pergi ke warnet mungkin cari informasi pernikahan Kate Middleton dengan Pangeran William. Pembantuku sedang di dapur memasak kesukaanku.

Aku duduk di sofa warna merah di ruang keluarga. Di ruang keluarga inilah aku sering habiskan waktu untuk menonton TV, bincang-bincang bersama keluarga hingga beberapa hal yang tak perlu aku ucapkan. Hmm…..mau tau aja.

Pembantuku datang membawa hidangan dengan baju yang agak ketat dan rok selutut. Paha mulusnya terlihat jelas ketika dia berlutut meletakkan makananku. Oh……sedikit tersembul juga buah dadanya dan aku hanya bisa…glek….

Bagaikan seorang yang kesetanan, segera saja ku tarik tubuhmu, kucium aroma tubuhnya yang sering aku rasakan sebelumnya. Aroma yang khas menambah nafsuku bergelora. Tanpa ampun lagi aku gerayangi kulit lembutnya dengan warna sedikit kecoklatan. Akhirnya ku jilati selangkangannya dengan penuh keliaran dan selanjutnya ku gigit secara perlahan paha mulusmu. Ku nikmati pahamu dengan bergelora.

Tiba-tiba saja suara pembantuku mengagetkan keasyikanku dan dia berkata “Tuan kalau makan ayam goreng enaknya pakai saos”. Aku sambil gigit paha ayam goreng berucap “cepat sana ambil, kamu kok lupa sih”. Segera pembantuku ke dapur, terlihat bokongnya yang padat berisi dan aku hanya….glek….

Illustrasi Mbah Google

Sumiati yang Janda dan Semur Jengkol


Perjalanan ke luar kota yang menyebalkan, tanggal sudah tua dan dikasih sangu tidak layak dari kantor. Ah…….gerutuku. Dalam marah yang terpendam ku tetap berjalan menuju kota tujuan tanpa semangat yang membara.

Iseng mampir dulu ke rumah teman seorang perempuan Jawa beranak satu yang baru seminggu ditinggal mati suaminya. Sumiati namanya, mempersilahkan aku duduk dan kami pun berbincang-bincang. Setengah jam berlalu tapi hujan lebat di luar membuatku menahan untuk pergi.

Sumiati adalah teman kampusku dan juga dulu adalah ehm…pacarku. Entahlah kenapa kita putus yang jelas obrolan kami sudah pindah di meja makan dan Sumiati mempersilahkan aku menyantap makan siang. Satu cirri khas menu special dari Sumiati pastilah ada semur jengkol. Semur jengkol yang mantap.
Sambil mengunyah makanan ku tatap wajahnya yang masih terlihat cantik. Aku tersenyum dan diapun tersenyum. Selesai makan ku berucap “Sum, dimana toiletnya mau cuci tangan nih”. Telunjuk mulusnya menunjuk arah belakang rumah, tapi dengan nakalnya aku berujar “temenin dong nanti nyasar….hehehehe”.

Ditemani Sumiati ku buka kamar mandi dan tanpa ku sangka dia berlari kecil menuju ke dalam kamar mandi juga.”Kamu mau….” Kataku, belum sempat aku teruskan perkataanku  dia sudah mengangguk. Sepersekian detik wajahnya dan wajahku saling memandang.

Tanpa basa basi lagi dia ambil batang yang sudah mengeras itu dia genggam dengan erat sepertinya dia sudah terlatih. Dia masukkan ke dalam mulutnya, dia kulum dan aku hanya tersenyum. Dia masukkan maju mundur dan sedikit berputar hingga merasakan bulu-bulu halus. Aku kembali tersenyum dan dia muntahkan cairan putih itu ke dalam wastafel kemudian dia kumur-kumur.

“Ga enakkan kalau ngobrol sama kamu masih bau jengkol”, katanya berucap. “ah boleh juga Sum, aku juga mau sikat gigi” kataku setelah melihat Sumiati begitu harum aroma mulutnya setelah menyikat gigi.
Okay Sum, trims percakapannya, makanannya plus sensasimu menyikat gigi. Aku berangkat dengan suasana lebih ceria tanpa menggerutu lagi.

.
.

STOP Sayang, Aku Takkan Pernah Terangsang


Sifatku memang cuek
Aku suka free sex
Kau pasti tahu itu
Aku akui kamu manis
Gayamu manja dan bulu-bulumu halus
Kau itu penurut
Siapapun pasti suka padamu
Bola matamu indah dengan pandanganmu yang tajam
Suaramu seksi membuat aku selalu kangen mendengar suaramu
Kau sering menggodaku dengan sifatmu yang manja
Kau sandarkan tubuhmu kepadaku
Kau gerayangi tubuhku dengan sentuhan bulu halusmu
STOP sayang, aku takkan pernah terangsang
Walau kau jilati sekujur tubuhku
aku takkan pernah menegang
Aku memang suka kamu
Hanya sebatas itu
Masalahnya hanya satu…..sayang
Aku tidak mungkin mencintai bahkan menikahi
Seekor KUCING
.
.

Inilah Jalan Menuju Neraka


13035595331560391065

Sifat dasar manusia mempunyai rasa penasaran yang tinggi. Rasa penasaran ini dapat menimbulkan hasil positif dan dapat juga negatif. Penasaran melihat orang sukses dan berhasil dalam bidangnya membuat kita bertanya-tanya apa ya resepnya? Tentunya dengan mengetahui resep sukses membuat kita tertantang untuk sukses juga. Inilah positifnya.

Kasus bom sepong Tangerang yang diletakkan di jalur pipa Perusahaan Gas Negara (PGN) dekat gereja Christ Cathedral yang beruntung sebelum meledak telah diketahui oleh polisi, ternyata aktornya adalah seorang sutradara yang mempunyai rasa penasaran yang tinggi tentang jihad. Rasa penasaran itulah yang membuat dia “melahap” buku-buku jihad yang akhirnya merubah kepribadiannya menjadi explosive. Inilah negatifnya.

Lalu apakah hubungan dengan judul postingan saya “Inilah Jalan Menuju Neraka”. Mungkin anda merasa penasaran, jujur saja saya merasa geli juga bila anda mengklik tulisan ini, mengapa? Anda yang sudah dewasa pastilah memahami perbuatan apa saja untuk masuk neraka, yang jelas tidak mematuhi segala perintanya-Nya pastilah tiket neraka sudah didapat. Kalau dipikir-pikir kenapa juga ya kita penasaran ingin tahu jalan menuju neraka?
Illustrasi Mbah Google

Bukalah Celanamu dan Rasakan Lubangku


Hai manusia
Laki-laki maupun perempuan
Anak-anak maupun banci
Ku berikan lubangku untukmu
Aku bukanlah jalang
Kulakukan ini demi tugasku
Hai…..cepatlah buka celanamu
Duduklah dipangkuanku
Buanglah hasrat yang terpendam dalam dirimu
Kau menegang kemudian mengejang
Aku tidak peduli
Cepatlah masukkan ke lubangku
Rasakan sensasi yang tak terkira
Hingga kau akhirnya melemas
Akupun tersenyum
Ini sebuah penderitaan atau karma untukku
Biarlah Tuhan yang tahu
Akulah CLOSET DUDUK
Woi,,,,,jangan lupa disiram ya
.
.

.

Gadis-gadis Tanpa BH di Hari Kartini


Pada tanggal 21 April 2011 saya sempatkan libur kerja untuk menemani anak ke sekolah sekaligus ingin lihat perayaan Hari Kartini di sana. Meriah juga “ala sekolah” dan anak-anak “dipaksa” untuk memakai baju adat. Korelasinya apa antara emansipasi wanita yang digagas oleh R.A. Kartini dengan anak-anak memakai baju adat terutama anak perempuannya menggunakan kebaya saya sendiri tidak paham. 
Perayaan  hari Kartini pun dijadikan ajang mencari murid baru sekaligus semakin memperkenalkan sekolah dengan “pion-pion” murid yang konvoi dan pembagian brosur. Sekali lagi saya tidak pahami korelasinya. Nah ini acara ditunggu-tunggu fashion show dari murid-murid dengan catwalk seadanya (susunan meja belajar). Lihatlah gambar-gambar di bawah, adakah gadis-gadis itu memakai BH ?
Hmm…..anda bisa lihat dan nilai sendiri.

13034422581602886466
13034422901097851052
13034423151972729250
1303442893837886826
130344234015576325441303442943127136648

Emansipasi Wanita dan Seorang Pembantu


13032864452047000171
Berbicara tentang emansipasi wanita pastilah berbicara tentang R.A. Kartini sebagai pelopor dengan pemikirannya dalam memperjuangkan hak wanita agar bisa sederajat dengan laki-laki. Peranan wanita dewasa ini sudah meliputi aspek kehidupan, wanita Indonesia sudah ada yang menjadi presiden, menteri, gubernur, sopir busway bahkan tukang ojek. Apakah ini sudah sejalan dengan pemikiran seorang R.A. Kartini ?

Banyak wanita Indonesia yang telah mencapai puncak karirnya, jabatan yang tinggi dan kedudukannya bukan lagi sejajar dengan laki-laki tapi sudah di atasnya. Gelar yang berderet di depan dan belakang nama seorang wanita dapat dengan mudah kita lihat di sekitar kita, tapi bagaimana dengan anak di rumah ? Ternyata di serahkan oleh seorang “pembantu” yang notabene hanya lulusan SD bahkan tidak tamat. Wanita adalah tiang negara, terbayangkah bila tanpa tiang ? Kalau semua ingin maju ke depan bagaimana yang dibelakang bukankah tidak terurus ?

Wanita dan pria tetaplah tidak sama, di lihat dari fisiknya saja pastilah beda. Wanita dan pria diciptakan bukan untuk bersaing tapi saling melengkapi satu dengan yang lainnya dan saling menghargai hak dan kewajibannya. Dalam pemikirannya laki-laki lebih mengandalkan logika sedangkan wanita lebih ke arah perasaan, bukankah ini perpaduan yang unik dalam membina sebuah keluarga. Laki-laki tetap sebagai pemimpin rumah tangga dan wanitanya dengan naluri keibuannya mendidik sang buah hati.

Dalam hal ini saya tidak menyalahkan seorang wanita untuk bekerja dalam membantu ekonomi rumah tangga, tetapi bagaimanapun juga wanita mempunyai kodrat dasar yaitu melahirkan, menyusui dan menstruasi. Kodrat dasar itulah yang harus dipahami oleh seorang wanita dan harus dimengerti oleh seorang laki-laki.

Coba anda bayangkan ! Seorang wanita yang lulusan S2 atau S3 tapi anaknya diserahkan oleh seorang pembantu yang pendidkannya jauh dari wanita tersebut, lalu pendidikan yang telah ditempuhnya dapatkah “tertularkan” ke anak-anak ?. “Bukan intensitas ketemu anaknya tapi kualitasnya”, begitu pastinya jawaban seorang wanita karir. Bagaimana ternyata anaknya menjadi “binal”, bukan materi yang berlimpah membuat anak senang tapi juga kasih sayang yang tulus yang diberikan oleh orang tuanya terutama seorang ibu.

Inikah namanya emansipasi wanita, mengejar karir tapi yang ironis merendahkan wanita itu sendiri dengan mempekerjakan seorang wanita sebagai pembantu untuk mengasuh anak-anaknya. Yang parahnya lagi ternyata pembantunya itu punya anak yang “dititipkan” ke neneknya. Sebuah “esrafet” penyerahan tanggung jawab, R.A. Kartini mungkin hanya bisa tersenyum.

Illustrasi Mbah Google