Aku tinggalkan anak dan isteriku demi menafkahi mereka hingga aku terdampar di pulau sialan ini tiada keramaian dan hiburan. Aku termangu di sebuah losmen dengan ranjang yang akan berdenyit bila aku gerakkan tubuhku. Bulan terlihat penuh, angin malam semilir berhembus. Di kamar ini aku teringat anak dan isteriku. Entah sedang apa mereka di sana, mungkin mereka sudah terlelap dengan mimpinya.
Terdengar ring tone HP ku berbunyi, group band Armada yang berjudul “ku ingin setia” mendendangkan lagunya :
Aku tak mampu menyakitimu
Aku tak sanggup untuk menduakanmu
Aku tak sanggup untuk menduakanmu
Ku tak mungkin mencintaimu
Karena hatiku telah dimiliki dia
Kau tak mungkin memiliki ku sepenuh hati
Aku hanya ingin setia
Karena hatiku telah dimiliki dia
Kau tak mungkin memiliki ku sepenuh hati
Aku hanya ingin setia
Ku lihat layar HP tertulis mama, segera saja HP ku angkat dan berhentilah ring tone lagu Armada. “Ya mama ada apa, papa kangen sama mama padahal baru dua hari”. “Iya nih pa, mama juga kangen sama papa. Bagaimana di sana”, isteriku bertanya. Aku pun menjawab, “Baik ma, papa di sini kesepian. Papa di sini tetap setia sesuai janji kita dahulu. I love mama, muaaach”. “Mama juga pa, I love you too. Aku percaya akan kesetianmu” isteriku menimpali dan mengakhiri pembicaraan ini.
Terdenyit suara tempat tidur dan tersembullah dari selimut kepala seorang gadis yang cantik dengan rambutnya yang panjang sedikit acak-acakan dan masih muda tanpa busana, “mas telpon dari siapa ?, yuk kita lanjutkan lagi permainan yang terlarang ini “.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar