Umpatan apa lagi yang harus aku ucapkan
Bangsat, sialan, kurang ajar telah aku dentumkan kepadamu
Kau hanya diam
Hingga aku cape sendiri mengumpatmu
Aku pukul kau dengan pukulan sekeras Laila Ali
Ku cakar kau seperti pertengkatran JUPE dan DEPE
Kau hanya diam
Hingga aku lelah sendiri menghajarmu
Peristiwa ini ingin aku lupakan
Semakin melupakan semakin air mata ini mengucur dengan deras
Batangmu yang keras itulah……….
Tanpa sadar telah merobek keperawananku
Hingga darah suciku membasahi bumi yang kotor ini
Bagaimana harus aku lalui hidup ini
Tanpa keperawananku……
Wanita tanpa keperawanan yang masih perawan
Sebuah gelar hina yang akan tersemat didiriku
Pulang sekolah yang tak kulupakan
Di jalan sepi dekat rumah pak RT
Keperawananku hilang
Direnggut si batang keras hitam dan jelek itu
Aku terjatuh bersamanya
Darah mengalir keluar dari kemaluanku
Kampret kau……SADEL SEPEDA…
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar