Aku kayuh sepeda kumbangku menyusuri pematang sawah, di pohon yang rindang ku berteduh sambil tertegun memandangi awan yang berarak berwarna biru. Terlintas olehku kisah seorang teman yang ibunya begitu sangat mencintainya hingga banting tulang demi membiayai sekolahnya. Karena ayahnya telah tiada dengan terpaksa ibunya bekerja menjadi pencuci dan penggosok baju di komplek perumahan. Terkadang malamnya sang ibu menjadi tukang urut, semua itu dilakukannya demi anaknya agar sukses tidak seperti dirinya yang tidak tamat sekolah SD pun. Cinta orang tua yang begitu mendambakan anaknya sukses.
Angin sepoi-sepoi membawa pikiranku pada tetanggaku, tetangga yang kaya raya yang mampu membiayai anaknya hingga ke luar negeri. Apapun yang diinginkan sang anak dapat dengan mudah dikabulkannya, terbayang sungguh enaknya menjadi anak tetanggaku ini. Hingga pada suatu saat bapaknya ditangkap polisi karena dituduh telah melakukan tindakan korupsi. Cinta orang tua yang berlebihan yang membuat sengsara.
Matahari menyinari dengan terik, dalam naungan pohon rindang kembali ingatanku terbayang pada teman wanitaku yang kisahnya sangatlah tragis. Dia adalah wanita cantik yang telah berpacaran dengan seorang pria beristri. Entahlah bagaimana terjadinya perkenalan si cantik dengan pria itu. Demi mewujudkan cinta kepada sang pria, dia relakan aset berharganya dijamah hingga akhirnya perutnya “melendung” akibat banyak “dipompa”. Sang pria beristri itu ambil langkah seribu dan si cantik frustasi hingga gila. Menurutku itulah cinta yang salah kaprah.
Sambil senyum-senyum sendiri memandang sawah yang menguning, aku teringat teman sekerjaku yang begitu sangat mencintai seorang gadis yang juga merupakan teman kantorku. Teman-teman sekerja sudah mengingatkan bahwa engkau bagaikan pungguk merindukan bulan, karena dia hanya dipermaikan oleh sang pujaan hatinya. Mungkin dia bisa diajak makan dan pulang pergi kerja diantar jemput, tapi apakah hatinya dia tahu kalau sang gadis mencintainya juga ? Cinta yang buta sehingga membutakan fakta dan menulikan pendapat orang lain.
\
Dihinggapi cinta ada yang merasa indah dan ada juga yang merasa gelisah. Terpanah cinta ada yang berbunga-bunga tapi ada juga membuat kecewa. Cinta membangkitkan hidup tapi ada sebagian yang akibat cinta melayang hidupnya. Ada cinta yang membutuhkan pengorbanan dan terkadang ada orang yang dikejar-kejar cinta hingga stress. Aroma cinta memang beraneka ragam, aku berharap mendapatkan cinta sejati yang selalu menerangi kehidupanku, bukan cinta imitasi apalagi cinta semu.
.
Sumber gambar di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar