Sabtu, 16 Juli 2011

Keponakanku yang Menggairahkan

Aku adalah seorang anak perempuan dan usiaku baru beranjak 17 tahun. Beban hidup yang berat membuat aku menjadi cepat dewasa. Belitan ekonomi membuat ibuku menjadi pelacur dan itupun yang menyuruh adalah bapakku. Aku ingin berterik entah apa yang akan aku teriakkan.
Ayahku seorang yang pemalas, tidak ingin kerja tapi ingin dapat uang. Kerjanya hanya mabuk-mabukan dan menguras harta warisan orang tuanya. Hingga harta warisan tak tersisa dan akhirnya menjerumuskan ibuku ke dalam lembah hitam.
Aku harus menanggung empat adikku sedangkan dua kakakku sudah menikah. Sering ku lihat Ibuku datang ke kontrakan dengan tertawa-tawa dan membawa laki-laki yang berbeda-beda. Entah apa yang mereka lakukan yang kutahu ibu akan menunjukkan lembaran uang ketika kami berkumpul.
“Aku adalah anak pelacur om, apakah om mendengar ceritaku?”, kata gadis itu yang berambut panjang sedikit kusut dengan wajah oval dan terlihat cantik. Dengan sedikit gugup ku jawab, “ya om mendengarnya, sayang”. Ku peluk gadis itu dan ku kecup keningnya. “om ..... kita ulangi lagi mengukir dosa didinginnya malam ini”, pintanya dengan nada menggairahkan. Ruang kecil ukuran 2x3 meter menjadi saksi antara aku dan keponakanku bergumul dalam dekapan dosa hingga menjelang pagi. Ahhhhhh..........
.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar