Jumat, 14 Oktober 2011

Teman Curhat Jadi Teman Tidur



Wanita itu nampak termenung dalam kamarnya, kamar yang menjadi saksi semua kehidupannya. Pandangannya jauh terbentang dan terlintaslah sketsa-sketsa masa lalu terbentang dalam benaknya. Dia hanya tersenyum dan selanjutnya hanya bergumam.
Aku hadir dalam pernikahanmu itu dengan wanita yang merupakan pilihanmu dan kau tampak bahagianya.  Aku hadir bersama suami dan putriku menyaksikan kebahagian kalian berdua. Oh....hidup yang sempurna waktu itu.
Kesempurnaan itu akhirnya berantakan berkeping-keping setelah aku ketahui suamiku berkhianat terhadap cinta suci kami dengan berselingkuh dengan wanita-wanita bangsat itu. Sudah beberapa kali aku maafkan perselingkuhannya tapi ternyata suamiku semakin gila saja dan tidak pedulikanku hingga akhirnya aku menyerah dan pasrah tentang ikatan pernikahan kami.
Akhirnya kau hadir dalam kehidupanku, kau hadir untuk menghibur hatiku yang terluka. Sifatmu yang ceria membuat masalah yang ku hadapi terasa ringan walaupun itu hanya sesaat. Aku tahu statusmu dan kau pun tahu statusku dan memang dasarnya berawal dari pertemanan dan apalagi kau adalah mantan teman SMA di sekolah yang sama.
Jejaring sosial membuat keakraban antara kita berdua dan chatting membuat perubahan makna sebuah pertemanan. Ada rasa ingin memilikimu dan benih cinta itu mengalir di sekujur tubuhku tanpa aku perintahkan. Lebih gilanya lagi kau pun merasakan itu.
Ini bukan balas dendam atas sikap suamiku tapi ini berdasarkan cinta. Aku tahu bagaimana pedihnya isterimu melihat hubungan kita ini ..... ya kembali aku katakan inilah cinta. Logika, pikiran atau akal sehatku mungkin tidak bekerja tapi kenyataannya seperti itu aku mencintaimu dan kau pun mencintaiku.
Aku sudah tidak bisa membedakan antara nafsu ataukah cinta tapi yang jelas beberapa hotel bahkan kamar ini telah menjadin saksi sebuah cinta terlarang. Aku ingin akhiri semua ini tapi kau tidak bisa melepasku bahkan menjanjikan bunga-bunga surga yang membuat aku melayang di angkasa.
Haruskah ada campur tangan Tuhan agar aku sadar .....entahlah. Yang jelas aku menikmati kehidupan ini walaupun nantinya hal pahit yang aku terima dalam perjuangan cinta menurut yang aku yakini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar