Sabtu, 28 Mei 2011

Kemarahan yang Menggairahkan Syahwat


13024485971023389484

Malam ini adalah malam yang melelahkan hati. Sebuah kesalahan yang mengakibatkan Perang Dunia ke-tiga. HP yang biasa aku bawa tertinggal dan terlacaklah pesan-pesan mesra yang telah ku lontarkan pada Lusi teman kantorku. Tanpa ampun kata-kata kasar dilemparkan dengan dentuman keras dari suara isteriku kepadaku. Entah berapa banyak kata “suami berengsek, suami kurang ajar, suami tidak tahu diri” yang terucap dari isteriku telah mengusik pendengaranku. Makian yang membabi buta membuat aku seperti kambing congek yang linglung. Tangisan isteriku yang tiada henti membuat hatiku terkapar iba tak terbayang hal ini begitu cepat terendus.

Di kamar ini kemarahan isteriku ditumpahkan bagaikan tsunami Jepang menghantam harga diriku. Entah berapa banyak benda yang ada di kamar dilemparkan ke arahku. Kamar tidur ini porak poranda dan aku hanya bisa diam, termangu menyesali atas kesalahanku dalam perselingkuhan ini. Di pojok kamar isteriku menangis, wanita yang telah memberiku tiga malaikat mungil itu tersedu tiada henti yang tangisannya bagaikan anak panah yang menusuk hatiku.

Kemarahan dengan tegangan tinggi membuat isteriku lelah dan sedikit ragu kudekati dia. Mulanya isteriku menolak tapi dengan sabar ku ulangi lagi dan dengan lembut kupeluk dia. Kupeluk erat dengan penuh hangat dan ku bisikkan di telinganya “beri aku kesempatan sayang, aku tak akan mengulanginya dan aku masih sangat mencintaimu……..maafkan aku”.

Tak mudah bagiku mendapat jawaban dari isteriku dan itu membutuhkan perjuangan hingga jawaban itu datang “mama maafkan kelakuan papa kali ini, mama juga sayang papa”. Ku kecup kening isteriku dan kukulum bibir tipisnya yang tadi telah menumpahkan cacian kepadaku. Tanpa sadar aku dan isteriku tergiring menuju kasur yang biasa kita nikmati berdua bersama-sama.

Bulan tersenyum karena syahwatku telah tersalurkan kembali. Dalam kepasrahan kudesahkan kata-kata cinta kepada isteriku hingga dia terlelap. Ku tatap langit-langit dan terbayang Lusi teman selingkuhku di kantor….. dia tersenyum dan ku balas senyumannya. Dalam hati aku katakan “Lusi sayang, besok siang…..Hotel Transit kita ke sana”.

Illustrasi Mbah Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar