Sabtu, 28 Mei 2011

Saya Umar Menikah dengan Rahmat Sulistyo


1301809162540558212

Saya Umar bukan Umar Patek, catet !. Akibat iseng di jejaring sosial terus kenalan deh dengan seorang gadis yang menurut saya cantik bernama Fransiska Anastasya Octaviany alias Icha. Mengaku bekerja sebagai pramugari lulusan sekolah di Jerman. Data pribadinya benar apa nggak saya tidak peduli namanya juga CINTA. Saya yang cuma pekerja pabrik  awalnya minder tapi jurus maut laki-laki dilancarkan akhirnya Icha mau dinikahkan. Sebuah pernikahan sederhana dengan mas kawin 2 gram emas dilangsungkan. Semua hadirin mengatakan SAH, siaplah belah duren.

Saya Umar bukan Umar Patek, catet !. Malam pertama ditunggu lagu JUPE dilantunkan. Gaya klasik saya ajukan Doggy Style dia meminta. Saya memohon pegang payudara dia menolak dengan berbagai alasan. Penantian seks normal saya nantikan tak terasa 6 bulan menunggu tanpa kepastian. Gaya isteri yang kelaki-lakian mulai saya rasakan. Saya berpikir kumis tipis yang nampak di isteri bertanda seksnya tinggi, ini sih boro-boro diajak berhubungan badan malah tengkurep bukan terlentang.

Saya Umar bukan Umar Patek, catet !. Saya diam malah tetangga yang geram, terbongkarlah selama ini kalau ternyata kelamin dia dengan kelamin saya adalah sama. Sompret….main anggar dong. Huuuuaaacchhhkkk……..geli kebayang tidur sama dia. Inilah sebuah fenomena bahwa masih ada yang lugu tentang pernikahan maupun hubungan seksual. Sex education dibutuhkan walaupun banyak yang menentang. Pernikahan adalah suatu yang sakral jangan dipermainkan, KTP dan wali “bayaran” nikah palsu oleh Icha lakukan adalah sebuah pelanggaran. Apapun namanya jejaring sosial sangatlah bermanfaat asal kita mampu menggunakannnya dengan bijak.

Saya Umar bukan Umar Patek, catet !. Saya bukanlah teroris yang kerjanya ngebom sana sini, saya hanya Umar yang ingin “ngebom” di tempat yang normal bukan “lubang tinja” si sompret itu.

Ilustrasi Mbah Google
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar