Sabtu, 28 Mei 2011

“Siapa Bilang Aku Takut Isteri”


Isteri dan anakku sedang terlelap dengan mimpinya, kutulis catatan kecil ini untuk membuktikan bahwa aku bukanlah suami takut isteri atau orang suka menyebutnya ISTI (Ikatan Suami Takut Isteri) atau kalau lagu Sule bilang SUSIS (Suami Sien Isteri).

Aku sebagai laki-laki merupakan imam bagi keluargaku, maka isteriku haruslah menurut kepadaku. Aku tidak mau disuruh-suruh isteri seperti cuci baju, seterika atau ke pasar. Hmmm….bagiku itu penghinaan bagi seorang suami.

Suami haruslah kuat tidak boleh mengalah terhadap isteri walaupun kalau jujur aku yang salah. Aku pantang dimarahi isteri kalau perlu aku yang memarahi terlebih dahulu. Hmmm…bagiku itulah yang harus dilakukan seorang suami.

Di rumah aku santai-santai, tidak menyapu apalagi mengepel lantai. Isterikulah yang harus mengerjakannya. Aku hanya tidur atau menonton TV. Hmmm…bagiku inilah enaknya seorang suami.
Tak terasa menulis catatan ini tak terduga isteriku terbangun dan dengan suara lantangnya dia berkata “Pah, lagi ngapain sih belum tidur, besokkan banyak kerjaan, baju belum dicuci, pakaian belum diseterika dan jangan lupa ke pasar beli beras. Besokkan aku mau arisan, sibuk !

Kulihat catatanku yang baru aku tulis. Dengan tergesa-gesa takut ketahuan isteriku kusobek kertas itu hingga kecil dan kulemparkan ke tempat sampah, sambil sedikit menunduk dengan suara lirih aku berkata “iy…iya mah”. Hiks…..kembali kekenyataan.

.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar