Jumat, 27 Mei 2011

Ketika Air Mata Nurdin Jatuh di Gedung Dewan

12990362781026853522

Saya melihat Nurdin Halid ini sebuah fenomenal. Sebuah pribadi yang unik yang mungkin saja dilatarbelakangi dari perjalanan hidup dari keluarga yang unik. Kepribadiannya ini bisa jadi sebuah identitas dan contoh bagi rakyat Indonesia. Kepribadian yang keras kepala, yang tidak melihat aspirasi bawah dan berhalusinasi telah mengembangkan kejayaan sepak bola Indonesia. Tidak mengenal kata “turun” apalagi “harakiri”.

PSSI sebagai wadah persepakbolaam Indonesia sejak dipimpinnya lebih taat kepada FIFA dibandingkan KONI dan Menpora. Ini kan hal yang aneh, Menpora Andi Malarangeng sempat menyentil selama masih ada “I” PSSI harus tunduk terhadap pemerintah “I”. Apa sih ruginys kita “dijewer” FIFA ?

Pengepungan kantor PSSI di Senayan akibat ketidaksenangan suporter bola Indonesia atas kepemimpinannya, pembakaran foto dirinya bahkan tulisan dan lagu yang menyindir tentang dirinya, tak menyulutkan dia berkata di hadapan komisi X DPR “Dukung saya menjadi Ketua AFF (ASEAN Football Federation)”. Hebat bukan ?
Sejak PSSI dipimpinnya apa prestasi yang telah diraih itu baru di Indonesia, bagaimana di ASEAN ? Anda bisa bayangkan bagaimana bila anda menjadi seperti NH ini, sanggupkah anda melakukan seperti yang beliau lakukan di depan anggota Dewan ? Kalau saya tegas “TIDAK BISA”. Sikap ini menurut saya membutuhkan keberanian, rasa percaya diri yang tinggi dan menghilangkan rasa malu pada dirinya.

Ternyata Nurdin tetap manusia, setelah diancam yang katanya beliau ini akan dibunuh begitu juga keluarganya, air matanya menetes dengan wajahnya yang memerah mengotori gedung dewan yang suci. Sebuah trik atau curhat kita bisa nilai sendiri. Mengapa begitu berat ucapan “mundur” bagi seorang Nurdin.

So….sosok beliau ini aset bangsa Indonesia ? Apakah merupakan salah satu sifat bangsa Indonesia yang tidak mengenal kata “turun” atau apakah beliau ini mencontoh para pemimpin yang ada di negeri ini ? Jawabannya hanya ada pada Nurdin Halid yang unik ini.

NB : Tulisan ini saya buat sangat lama untuk merangkai kata-katanya karena yang aslinya semua kata binatang dan cacian saja yang ada pada tulisan ini.

.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar